NU Trangkil
NU Trangkil

MWC NU Trangkil Adakan Kegiatan Tarling Terakhir dan Santunan Yatim di Masjid Al Istiqomah Pasucen

Foto dokumentasi tarling MWC NU di Masjid Al Istiqomah Pasucen

nutrangkil.com - Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Trangkil menggelar kegiatan tarawih keliling (tarling) dan santunan yatim pada hari Kamis, 14 Maret 2025 bertempat di Masjid Al Istiqomah, Pasucen. Acara ini dihadiri oleh sejumlah anggota dan warga setempat yang bersemangat untuk berbagi kebahagiaan di bulan suci Ramadhan.

Acara dimulai dengan sambutan yang disampaikan oleh Wakil Ketua MWC NU Trangkil, KH. Surahmat, yang menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian dan kebersamaan untuk memperkuat ukhuwah Islamiyah di tengah masyarakat. "Semoga kegiatan ini dapat membawa berkah dan mempererat tali silaturahmi antar sesama," ujar KH. Surahmat.

Dalam rangkaian acara tersebut, MWC NU Trangkil juga membagikan 40 mushaf Al-Qur'an dan logo NU dari LTMNU MWC NU Trangkil. "Mayoritas warga Pasucen adalah NU, semoga NU semakin kuat dan penguatan ranting NU dapat terus dilakukan," tambah KH. Surahmat.



Kegiatan ini juga diisi dengan kuliah tujuh menit (kultum) oleh Dr. KH. Jamal Makmur Asmani, MA, yang memberikan tausiyah mengenai pentingnya membaca Al-Qur'an dengan makna yang mendalam. Dalam kultumnya, KH. Jamal mengutip syair Jawa klasik yang berbunyi "Tombo Ati iku limo perkarane" menggambarkan lima hal yang dapat menenangkan hati: Membaca Al-Qur'an dan maknanya, Menjalankan salat malam, Berkawan dengan orang saleh, Memperbanyak puasa, dan Memperpanjang zikir malam. Syair ini jika diteliti bersumber dari kitab "Kifayatul Atqiyak" karya Syaikh Zainuddin Al-Malibari.

Selain itu, KH. Jamal juga mengulas bahwa sumber hukum Islam terdiri dari empat: Al-Qur'an, Sunnah, Ijmak, dan Qiyas. Beliau juga menekankan pentingnya berpegang teguh pada ajaran Ahlussunah Wal Jamaah, yang mengikuti Al-Qur'an dan Sunnah sesuai dengan pemahaman para imam hadits.

Dalam tausiyahnya, KH. Jamal juga menyebutkan bahwa menurut Mbah Hasyim Asy'ari, pendiri NU, untuk memahami Al-Qur'an harus paham hadits, dan untuk memahami hadits harus paham fiqih. Beliau juga menguraikan terkait Al-Qur'an: surah pertama yang turun "Iqra" yang menurut Mbah Sahal Kejen berarti mencari ilmu; menurut Mbah Maemun Zubair Sarang, Nabi Muhammad dalam waktu 13 tahun berhasil mengubah peradaban jahiliyyah bangsa Arab menjadi peradaban ilmu. Mekkah pernah dijajah oleh Persia dan Romawi, tetapi kuncinya adalah pada kata "iqra". Di mana ada ilmu, Islam akan maju. Tidak ada agama yang melebihi Islam dalam memperhatikan ilmu.

Acara diakhiri dengan doa dan harapan agar kegiatan seperti ini dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat serta memperkuat jam'iyah NU dalam memberikan kontribusi positif bagi umat.






*

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama