Foto kegiatan harlah NU ke-102 MWC NU Trangkil
nutrangkil.com - Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Trangkil menggelar acara istighotsah dan tahlil dalam rangka Harlah NU ke-102 dan Nisfu Syakban 1446 H. Acara ini diadakan pada hari Ahad, tanggal 16 Februari 2025, pukul 15.30 WIB di Gedung MWC NU.
Acara ini dihadiri oleh pengurus MWC NU Trangkil dari jajaran Mustasyar, Awan, Syuriyah, dan Tanfidziyah. Selain itu, Rois Syuriyah dan Ketua Tanfidziyah ranting NU se-Kecamatan Trangkil, termasuk Ketua Lazisnu, juga turut hadir dalam acara ini. Badan otonom (banom) NU seperti Muslimat NU, Fatayat NU, GP Ansor, Pagar Nusa, IPNU, dan IPPNU juga hadir untuk memeriahkan acara tersebut. Selain itu, lembaga-lembaga NU yang ada di MWC NU Trangkil seperti LPNU (Lembaga Perekonomian NU), LP Ma'arif, LKKNU, RMI NU, LBM NU, Lazisnu, dan LPBI NU juga ikut berpartisipasi dalam acara ini. Para pemuka agama, tokoh masyarakat, dan umat Islam sekitar turut berkumpul untuk bersama-sama berdzikir dan berdoa.
Istighotsah dan tahlil dipimpin oleh KH Sholihul Hadi, Wakil Ketua MWC NU Trangkil, dan doa dipimpin oleh KH Abdul Majid, Wakil Rois Syuriyah PCNU Pati.
Dalam sambutannya, Ketua MWC NU Trangkil H. Syakroni, M.Pd.I mengucapkan terima kasih kepada ranting NU se-Kecamatan Trangkil yang telah kompak mendukung program-program MWC NU Trangkil, termasuk kegiatan harlah ini. H. Syakroni juga menginformasikan bahwa MWC NU Trangkil terus melaksanakan program-program keumatan, di antaranya kesehatan dengan memberikan layanan antar jemput pasien yang sakit secara gratis. Namun, beliau juga menyampaikan bahwa hingga saat ini, kas Lazisnu mengalami defisit untuk menopang kegiatan tersebut.
Selain itu, MWC NU Trangkil juga memiliki program pengelolaan sampah yang manfaatnya dirasakan oleh warga NU di wilayah Kadilangu, Tlutup, Ketower, Kertomulyo, Guyangan, Sambilawang, Asempapan, Rejoagung, dan Krandan. Pengelolaan sampah dilakukan di TPS yang dikelola oleh LPBI NU. Untuk mengurangi tumpukan sampah, mulai Senin pagi, 17 Februari 2025, akan dibuat tungku pembakaran sampah secara mandiri oleh warga NU.
Dalam mauidhoh hasanahnya, KH Badruddin Rois Syuriyah MWC NU Trangkil mengutip apa yang telah disampaikan KH Hasyim Asyari dalam pembentukan Pengurus Cabang NU pertama di Indonesia yang ada di Blora, tepatnya di Jepon, bahwa semua barang itu akan rusak kecuali amal sholeh yang untuk mencari ridho Allah. Amal sholeh individual tentu tidak cukup, harus ada amal sholeh yang berjamaah atau terorganisir.
Tema acara ini adalah "Bekerja Bersama Umat untuk Indonesia Maslahat," yang menekankan pentingnya kerjasama antarumat Islam dalam menciptakan kebaikan bagi masyarakat. Selain itu, acara ini juga menjadi momen untuk mengenang para almarhum dengan membaca tahlil dan berdoa untuk mereka. Semoga acara ini dapat memberikan banyak pahala dan keberkahan bagi semua peserta.