nutrangkil.com - Musim hujan yang terjadi akhir-akhir ini membawa masalah baru bagi warga di desa Kadilangu, Tlutup, Krandan, Kertomulyo dan sekitarnya. TPS Santri Bumi Telon, yang dikelola oleh Lembaga Penanggulangan Bencana dan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) dan Banser Satuan Koordinasi Rayon (Satkoryon) Trangkil, kini terancam oleh penumpukan sampah yang semakin banyak akibat hujan.
Pengelola
TPS, Syamsul Huda, mengungkapkan kekhawatiran bahwa hujan yang terus-menerus
membuat sampah yang sudah terkumpul menjadi semakin banyak dan sulit untuk
dikelola. "Sampah yang semula terkumpul dengan rapi kini semakin banyak
dan menumpuk di berbagai sudut TPS," ujarnya.
Syamsul
Huda juga mengatakan bahwa mereka telah melakukan berbagai upaya untuk
mengelola sampah, termasuk dengan menanam tanaman di sekitar TPS dan membangun
sumur untuk menyirami tanaman tersebut. Namun, tantangan musim hujan ini
memerlukan kolaborasi lebih luas dari masyarakat untuk membuang sampah pada
tempatnya dan memanfaatkan TPS secara bijaksana.
Syamsul
Huda juga menyampaikan bahwa tim LPBINU NU Trangkil telah mengajukan permohonan
bantuan kepada pihak terkait untuk menyediakan armada pengangkut sampah ke
Tempat Pembuangan Sampah (TPA) Pati. "Dengan adanya bantuan armada
pengangkut sampah, kita berharap dapat mengelola sampah yang menumpuk di TPS
dengan lebih efektif," tambahnya.
Untuk
mempercepat proses pengangkutan sampah ke truk pengangkut, LPBINU NU Trangkil
bekerja sama dengan Lazisnu MWC NU Trangkil. Dalam kerja sama ini, secara
gotong royong mereka membantu menyewa eskavator untuk mempermudah pengangkutan
sampah yang menumpuk. Ketua Lazisnu, Bapak Subhan, menyatakan, "Kerja sama
ini diharapkan dapat membantu mempercepat proses pengelolaan sampah dan menjaga
lingkungan agar tetap bersih dan sehat."
Ketua
LPBINU NU Trangkil, Hanafi, berharap bantuan ini dapat segera diberikan agar
masalah penumpukan sampah di TPS Santri Bumi Telon dapat segera teratasi dan
lingkungan tetap bersih serta sehat.
Ngasiman,
warga Desa Kertomulyo, menyatakan bahwa keberadaan TPS ini sangat penting untuk
mengatasi persoalan sampah di desa-desa sekitar TPS. "Keberadaan TPS
sangat vital untuk menjaga kebersihan lingkungan di desa sekitar,"
ujarnya. Ngasiman juga berharap pemerintah turut memikirkan solusi jangka
panjang untuk pengelolaan sampah, terutama saat musim hujan seperti ini.
"Diperlukan tungku untuk membakar sampah yang ramah lingkungan. Kami
sangat berharap pemerintah dapat memfasilitasi keberadaan tungku dan bak
sampah," tambahnya.
Ketua
MWC NU Trangkil, H. Syakroni, menyampaikan rasa terima kasihnya atas kepedulian
kader muda sebagai relawan pengelola sampah. "Kami sangat mengapresiasi
kepedulian dan kerja keras para kader muda yang telah menjadi relawan pengelola
sampah di TPS ini. Ayo masyarakat, peduli akan bahaya buang sampah sembarangan
dan bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan kita," kata H. Syakroni.
H.
Syakroni, menambahkan bahwa kader muda NU telah menunjukkan kepedulian mereka,
dan pemerintah Kabupaten Pati, melalui Dinas Lingkungan Hidup, diharapkan juga
ikut peduli terhadap masalah sampah di sekitar TPS Santri Bumi Telon atau TPS
Krandan 2. "Kami berharap pemerintah dapat memberikan dukungan dan
fasilitas yang diperlukan, terutama tungku pembakaran sampah yang ramah
lingkungan dan bak sampah," harapnya.