NU Trangkil
NU Trangkil

Hasil Bahtsul Masail MWC NU Trangkil ke 24 : Apa batasan orang shalih sehingga kuburnya boleh dicungkup ?


NUTrangkil.com - 
Hasil Bahtsul Masail MWC NU Trangkil ke 24 : Apa batasan orang shalih sehingga kuburnya boleh dicungkup ?

Deskripsi.

Banyak kita jumpai cungkup atau kijing di maqbarah umum padahal yang demikian itu dilarang dalam agama sebab akan menyebabkan tadlyiq (penyempitan areal maqbarah) kecuali orang-orang yang dikecualikan diantaranya orang shalih maka diperbolehkan. 

Pertanyaan.

  1. Apa batasan orang shalih sehingga kuburnya boleh dicungkup ?
  2. Apabila setelah dicungkup ternyata ia bukan orang shalih, apakah cungkupnya wajib dibongkar?
  3. Apakah kesalahan mencungkup tersebut kembali kepada orang yang hidup saja atau juga kepada shahibil qabri ?                                                                        

Ranting Sambilawang

 

Jawab.

1.   Orang solih adalah orang yang senantiasa mencukupi hak-hak Allah dan hak-hak hamba-hambanya atau orang-orang yang senantiasa menggunakan umur dan hartanya dalam ketaatan kepada Allah.

 

تفسير الصاوى  ج  1   ص  303

وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَالرَّسُولَ فَأُولئِكَ مَعَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَداءِ وَالصَّالِحِينَ وَحَسُنَ أُولئِكَ رَفِيقاً (69)

قوله :(والصالحين) في الاعتقاد والعمل فان الجهل فساد في الاعتقاد والمعصية فساد في العمل وهم الصارفون أعمارهم في طاعة الله وأموالهم في مرضاته وكل من كان اعتقاده صوابا وعمله غير معصية فهو صالح

 

Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul(Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya.

Ucapan : Assolihina artinya solih didalam keyakinan dan amalnya, maka sesungguhnya kebodohan itu adalah kerusakan didalam keyakinan begitu pula maksiat juga kerusakan didalam amal. Orang-orang yang sholih tersebut selalu menggunakan umur mereka dalam ketaatan kepada Allah Swt dan menggunakan harta-harta mereka didalam keridhaannya. Barang siapa benar didalam kesakinannya dan amalnya tidak maksiat maka mereka dinamakan orang yang sholih. (Tafsir Showi, Juz: 1, hal: 303)

 

تفسير مراح لبيد للنواوى  ج    1   ص   159

قوله : (والصالحين) أي القائمين بحقوق الله وحقوق عباده

 

Ucapan Assholihin yaitu orang-orang yang senantiasa mencukupi hak-hak Allah Swt dan hak-hak hambaNya. (Tafsir Murohi Allabid, Juz. 1, hal. 159)

 

 

التفسير المنير ج  5  ص  145

وَالصَّالِحِينَ جمع صالح: وهو من صلحت نفسه، وغلبت حسناته سيئاته

Assolihin adalah jamak dari lafadz solihun yang artinya orang yang dirinya itu baik dan kebaikannya mengunggului daripada keburukannya. (Tafsir munir, juz. 5 hal.145)

 

2.            Ya, wajib dibongkar dan terkait Pembangunan cungkup orang solih harus dijadikan perdes atau peraturan desa supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan

 

إعانة الطالبين  ج   2   ص    120

وكره بناء له أي للقبر أو -إلى أن قال- وهدم وجوبا لأنه يتأبد بعد انمحاق الميت ففيه تضييق على المسلمين بما لا غرض فيه.

(قوله وهدم وجو با) أي والهادم له الحاكم أي يجب على الحاكم هدمه دون الآحاد وقال ابن حجرو ينبغى أن لكل احد هدم ذلك مالم يخش منه مفسدة فيتعين الرفع للامام اهى بجيرمى

 

Dan di makruhkan membangun kubur (jika ditanah milik sendiri)-sampai pada ucapan-dan wajib dirobohkan karena hal yang demikian bisa mengakibatkan abadinya bangunan setelah hancurnya mayit dan juga menyempitkan terhadap orang-orang islam kepada sesuatu hal tidak mempunyai tujuan (yang dibenarkan dalam syariat).

Ucapan : (wajib dirobohkan) artinya yang merobohkan adalah hakim atau pemerintah bukan perorangan. Adapun Imam ibnu hajar berkata: Seyogyanya bagi setiap orang berhak untuk membongkarnya selagi tidak dikawatirkan terjadi mafsadah. Maka jika dikawatirkan harus dilaporkan kepada pemerintah. Intaha Imam Bujairomi. (I’ana attalibin, juz. 2, hal. 120 )

 

NB : Dalam hal membongkar cungkup seseorang yang salah praduka, yang sejak awal diduka sholih namun ternyata tidak, maka para musyawirin memilih agar yang melakukannya adalah pemerintah. Karena di kawatirkan terjadinya fitnah dan perselisihan.

 

Jumat pon, 20 jumadil awal 1446 H/ 22 November 2024 M

di Masjid Jami’ Sambilawang - Trangkil- Pati

*

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama